Satu
alasan kenapa saya masuk manejemen,karena menurut saya peluang carier nya
sangat bagus.dan manajemen itu sendiri adalah suatu materi yang sangat penting
dalam perusahaaan, jadi perusahaan sangat membutuhkan lulusan manajemen. Bagaimana tidak, hampir semua bidang membutuhkan
tenaga keuangan, yang mampu membuat skala, laporan keuangan dan mengatur
keuangan perusahaan. Oleh krena itu, para lulusan ekonomi manajemen akan dengan
mudah mendapatkan pekerjaan dibandingkan jurusan lainnya. jadi peluang
carier untuk lulusan manajemen itu sangat bagus dan sangat dibutuhkan oleh
perusahaan-perusahaan. Dan seorang manajemen akan sangat sukses jika ia
memenuhi semua kriteria seorang pemimpin
Peluang Carier Jurusan Manajemen
09.46 |
Read User's Comments(0)
PENGARUH INDIVIDU
09.43 |
Pengaruh Individu
Setiap
Individu adalah pribadi yang unik. Manusia pada hakekatnya adalah kertas kosong
yang di bentuk oleh lingkungan mereka. Perilaku manusia merupakan fungsi dari
interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya. Mereka berperilaku
berbeda satu sama lain karena ditentukan oleh masing – masing lingkungan yang
memang berbeda.
Secara
biografis individu memiliki karakteristik yang jelas bisa terbaca, seperti
usia, jenis kelamin, status perkawinan, yang semua itu memiliki hubungan
signifikan dengan produktivitas atau kinerja dalam suatu organisasi dan
merupakan isu penting dalam dekade mendatang. Dari kajian beberapa bukti riset,
memunculkan kesimpulan bahwa usia tampaknya tidak memiliki hubungan dengan
produktivitas. Dan para pekerja tua yang masa kerjanya panjang akan lebih kecil
kemungkinannya untuk mengundurkan diri. Demikian pula dengan karyawan yang
sudah menikah, angka keabsenan menurun, angka pengunduran diri lebih rendah
serta menunjukkan kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada karyawan yang
bujangan.
Setiap
individu pun memiliki kemampuan yang berbeda, kemampuan secara langsung
mempengaruhi tingkat kinerja dan kepuasan karyawan melalui kesesuaian kemampuan
– pekerjaan. Dari sisi pembentukan perilaku dan sifat manusia, perilaku
individu akan berbeda di karenakan oleh kemampuan yang dimilikinya juga
berbeda. Pembelajaran merupakan bukti dari perubahan perilaku individu.
Pembelajaran terjadi setiap saat dan relatif permanen yang terjadi sebagai
hasil dari pengalaman.
Meski
manusia dapat belajar dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan mereka, terlalu
sedikit perhatian yang diberikan dalam peran yang di mainkan pada evolusi
pembentukan perilaku manusia. Para psikologi evolusioner memberitahu kita bahwa
manusia pada dasarnya sudah terbentuk ketika dilahirkan. Kita lahir di dunia
ini dengan sifat-sifat yang sudah mendarah daging, diasah, dan diadaptasikan
terus selama jutaan tahun, yang membentuk dan membatasi perilaku kita.
Psikologi evolusioner menentang pemahaman yang menyatakan bahwa manusia bebas
untuk mengubah perilaku jika dilatih atau dimotivasi. Akibatnya, kita menemukan
bahwa orang dalam tataran organisasi sering berperilaku dengan cara yang
tampaknya tidak bermanfaat bagi diri mereka sendiri atau majikan mereka. Namun
B.F. Skinner, dengan bangga menyatakan keyakinannya dalam membentuk perilaku
individu dalam lingkungan, “Berikan saya seorang anak pada saat kelahirannya
dan saya dapat berbuat seperti apa yang Anda inginkan”.
Dari teori
kepribadian yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, memberikan 3 komponen dasar
perilaku individu , diantaranya adalah :
1. Konsepsi Id : adalah subsistem dari
kepribadian yang merupakan sumber dan menampung semua kekuatan jiwa yang
menyebabkan berfungsinya suatu sistem.Libido dan Agresi adalah elemen
kepribadian dari unsur Id yang berkenaan dengan kata hati, hasrat dan keinginan
untuk mengejar kesenangan & kepuasan.
2. Konsepsi Ego : mewakili logika yang
dihubungkan dengan prinsip-rinsip realitas dan merupakan subsistem yang berfungsi
ganda yakni melayani sekaligus mengendalikan (penengah) dua sisi lainnya (Id
& Super Ego), dengan cara berinteraksi dengan dunia atau lingkungan luar.
3. Konsepsi Super Ego : kekuatan moral
dari personalitas yang merupakan sumber nilai, norma dan etika yang dianut
seseorang dan memungkinkan ego memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah.
Jika seseorang memiliki superego yang baik, maka orang tersebut akan memiliki
tingkat kecerdasan spiritual yang tinggi.
Sebagai
kesimpulannya, perilaku individu tidak hanya ditentukan oleh faktor keturunan
atau bawaan dari lahir, tetapi juga dipengaruhi oleh effort (usaha),
ability(kompetensi) serta situasi lingkungan. Perubahan perilaku merupakan
hasil dari proses pembelajaran.
1.
PENGERTIAN KELOMPOK REFERENSI
Kelompok
referensi disebut juga sebagai acuan.Kelompok referensi merupakan sekelompok
orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seorang secara langsung atau
tidak langsung.Kelompok referensi ini berguna sebagai referensi seseorang dalam
pengambilan keputusandan sebagai dasar pembandingan bagi seseorang dalam
membentuk nilai dan sikap umum / khusus atau pedoman khusus bagi
perilaku.
Jenis –
jenis kelompok referensi berdasarkan pengelompkannya yaitu :
1. Menurut
intensitas interaksi dan kedekatannya
§ Kelompok primer
§ Kelompok sekunder
2. Menurut
legalitas keberadaan
§ Kelompok formal
§ Kelompok informal
3. Menurut
status keanggotaan dan pengaruh
§ Kelompok aspirasi
§ Kelompok disosiasi
§ Primary / secondary
§ Membership
Untuk dapat
mempunyai pengaruh tersebut, kelompok rujukan harus melakukan hal – hal berikut
ini :
1. Memberitahukan atau mengusahakan
agar orang menyadari adanya suatu produk / merk khusus.
2. Memberikan kesempatan pada individu
untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelompok.
3. Mempengaruhi individu untuk
mengambil sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompok.
4. Membenarkan keputusan untuk memakai
produk-produk yang sama dengan kelompok
Kelompok
referensi terdiri atas dua jenis, yaitu :
1. Kelompok referensi normative
2. Kelompok referensi komparatif
Untuk
mendorong timbulnya conformity maka kelompok referensi harus melakukan hal-hal
sebagai berikut :
1. Memberitahukan atau mengusahakan
agar orang menyadari adanya sesuatu produk menarik atau merek yang khusus.
2. Memberikan kesempatan kepada
individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku
kelompok.
3. Mempengaruhi individu untuk
mengambil sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompok.
4. Membenarkan keputusan untuk memakai
produk-produk yang sama dengan kelompok.
Beberapa
peran penting dari keluarga antara lain :
1. Memenuhi kesejahteraan secara
ekonomi
2. Memberikan dukungan emosional
3. Membentuk gaya hidup
4. Sosialisasi
Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga
09.41 |
Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga
1. Keluarga dan Studi Tentang Perilaku
Konsumen
Studi
tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi
tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi
pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai
organisasi. Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah
dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga.
Haverty
mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat didalam analisis seperti ini :
A. Fungsi Produksi Rumah Tangga
A. Fungsi Produksi Rumah Tangga
B.
Stok (Sumber Daya) Rumah Tangga
C.
Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya
Walaupun
rumah tangga dan keluarga kadang digunakan secara dapat dipertukarkan sewaktu
menganalisis bagaimana keputusan pembelian diambil, adalah penting untuk
membedakan antara kedua ini sewaktu memeriksa data. Rumah tangga menjadi unit
yang analisis yang lebih penting bagi pemasar karena pertumuhan yang pesat di
dalam keluarga trdisional dan rumah tangga nonkeluarga. Di antara rumah tangga
nonkeluarga,mayoritas besar terdiri dari orang-orang yang hidup sendiri.
2. Penentu Keputusan Pembelian Pada
Suatu Keluarga
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih
tinggi dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari
individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga,
keempat variabel structural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian
dan yang demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga
atau keluarga, ststus perkawinan, kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
Tipe – Tipe
Perilaku Pembelian Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat
keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang
dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan
konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan
atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang
dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)\
Perilaku
pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan
dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku
pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana
konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya,
apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam
melakukan proses pembelian.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan
konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya
ingin dibeli.
3. FAMILY
LIFE CYCLE ( FLC )
Konsep
family life cycle merupakan alat untuk menggambarkan serangkaian tahap
perkembangan kebanyakan keluarga. Untuk menggambarkan realitas berbagai macam
tatanan keluarga dan gaya hidup sekaranag maka konsep family life cycle dapat
dibagi dua :
1. Skema
Family Life Cycle Tradisional
Tahap 1,
masa lajang, orang muda lajang hidup terpisah dari orang tua.
Tahap 2,
pasangan yang berbulan madu.
Tahap 3,
orang tua, mempunyai satu anak dan tinggal serumah.
Tahap 4,
pasca orang tua, suami istri yang sudah tua, anak-anak tidak tinggal serumah.
Tahap 5,
disolusi, seorang suami atau istri yang masih hidup.
2. Tahap-tahap
Family Life Cycle Alternatif
a. Rumah
tangga keluarga terdiri dari, pasangan yang tidak punya anak, pasangan yang
terlambat menikah, orang tua tunggal dan keluarga diperluas.
b. Rumah
tangga bukan keluarga yaitu pasangan tidak menikah, pasangan bercerai tanpa
anak, orang lajang, dan janda atau duda yang sudah tua.
4. Perubahan
Struktur Keluarga dan Rumah Tangga
Memahami
perubahan struktur keluarga dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan
sebagai konsumen. Keputusan membeli dalam keluarga di pengaruhi oleh keadaan
sudah menikah atau belum, ukuran jumlah anggota keluarga, hal tersebut
mempengaruhi jumlah belanjaan yang akan dibeli maupun budget yang akan di
siapkan untuk mengambil keputusan dalam hal membeli suatu barang. Banyak dari
mereka benar-benar menghitung jumlah pengeluaran mereka sesuai dengan keadaan
yang mereka hadapi dalam keluarga mereka sehari-hari, mana yang sekiranya
menjadi keputusan yang utama mana yang belum menjadi prioritas saat itu.
5. Metode
riset untuk mengetahui pengambil keputusan oleh keluarga
Pemberian
kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu
yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama
bagi semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga
yang sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh
keluarga atau pengaruh relative dalam keputusan tersebut.
Sumber Data
:
http://yesungie.blogspot.com/2011/10/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
Langganan:
Postingan (Atom)